Seorang Anak Muda sedang membersihkan aquarium Pamannya, ia memandang ikan arwana berwarna biru keemasan dengan kagum.
Tanpa sadar, Pamannya sudah berada di belakangnya...
"Kamu tahu berapa harga ikan itu?", tanya sang Paman.
"Tidak tahu", jawab si Anak Muda itu.
"Coba kamu tawarkan kepada tetangga sebelah!", ujar sang Paman.
Anak muda tersebut mengambil foto ikan arwana tersebut dengan hanphonenya dan pergi ke tetangga sebelah rumah Pamannya.
Tidak berapa lama, kembalilah ia dan menemui Pamannya.
"Ditawar berapa?", tanya sang Paman.
"Lima Puluh Ribu Rupiah Paman", jawab si Anak Muda dengan mantap.
"Coba kamu tawarkan ke toko ikan hias di tempat biasa kita beli pakannya deh", ujar sang Paman lagi.
"Baik Paman", jawab si Anak Muda. Iapun beranjak pergi ke toko ikan hias yang dimaksud.
Sekembalinya si Anak Muda, si Paman bertanya, "Berapa ia tawar ikan itu?".
"Delapan Ratus Ribu Rupiah Paman", jawab si Anak Muda dengan gembira.
Ia mengira sang Paman akan menjual ikan tersebut.
"Sekarang coba kamu tawarkan ke Juragan Abdul, bawa ini sebagai bukti bahwa ikan ini sudah pernah ikut lomba", kata sang Paman sambil memberikan sebuah serfitikat.
"Baik Paman", jawab si Anak Muda. Iapun pergi ke rumah juragan Abdul yang berjarak hanya beberapa rumah dari rumah Pamannya.
Sekembalinya si Anak Muda, sang Paman bertanya, "Berapa ia menawar ikannya?"
"Lima Puluh Juta Rupiah Paman!", jawabnya dengan raut wajah senang dan sedikit bingung.
Ia terkejut sendiri dengan apa yang dialaminya saat itu, bagaimana mungkin seekor ikan arwana bisa berbeda harga dengan cukup signifikan?
"Nak, aku sedang mengajarkan kepadamu bahwa kamu hanya akan dihargai dengan benar ketika kamu berada di lingkungan yang tepat", ujar Pamannya.
Dihargai Dengan Benar Di Lingkungan Yang Tepat
Pada akhirnya, setiap orang memiliki pandangannya masing masing terhadap kita, maka tak usahlah bersusah payah supaya kelihatan baik dimata orang.
Tapi berusahalah terus melakukan kebaikan dan menjalankan apapun dengan keikhlasan.