Pelajaran dari Christiano Ronaldo, kacang yang tak lupa akan kulitnya
Ketika menerima sebuah penghargaan baru-baru ini, Ronaldo mendedikasikannya untuk Alberto Fantrau.
Ronaldo berkata, "Benar saya adalah pemain bola terbaik, tapi semua keberhasilan itu adalah atas jasa besar sahabat saya Albert Fantrau."
Hadirin saling berpandangan dan bertanya "Siapakah Fantrau ini?"
Ronaldo menyambung. "Kami main bersama dalam tim remaja. Waktu datang pencari bakat dari Sporting Lisbon, mereka bilang, siapa yang menjaringkan gol terbanyak akan dipilih masuk Akademi kami."
"Hari itu kami menang 3-0. Gol pertama saya jaringkan. Fantrau membuat gol kedua dengan menyundul ke dalam jaring."
"Gol ketiga adalah yang membuat hadirin terpesona, Fantrau bergerak dari sayap, berhadapan dengan penjaga gawang lawan dan mengocok penjaga gawang yang meninggalkan gawang kosong, kesempatan luas untuk menjebol gawang."
"Saat itu saya sedang lari di sisi Fantrau. Dari upaya untuk menjebol gawang kosong, Fantrau membuat keputusan mengoper bola pada saya dan akhirnya sayalah yang menjaringkan gol ketiga."
"Dengan itu saya mendapat tempat di Akademi Bola Sporting Lisbon."
"Setelah pertandingan saya ketemu dan bertanya, Fantrau, apa yang kamu lakukan dengan gol ketiga tadi?"
Jawabnya, "Kamu adalah pemain yang lebih baik dari saya."
Bukanlah wartawan kalau tidak punya rasa keingintahuan yang besar. Merekapun menyelelidiki kisah tersebut hingga bertemu Albert Fantrau.
Mereka menanyakan kebenaran kisah yang diceritakan Ronaldo.
Fantrau menegaskan bahwa itu benar dan selepas pertandingan itu kariernya terus terkubur, dari saat itu dia menganggur hingga hari ini.
Wartawan melihat Fantrau memiliki rumah mewah dan mobil Mercedes terbaru parkir di garasinya, dan bertanya pada Albert. "Tanpa kerja tetap bagaimana anda mampu memiliki semua ini? Anda tampak nyaman dengan keadaan sekarang?"
Albert Fantrau menjawab, "Semua ini adalah dari Ronaldo."
Pelajaran dari kisah ini, berapa banyak yang sanggup berbuat seperti tindakan Ronaldo dan Albert Fantrau?
Sebaliknya, banyak diantara kita menunjukkan sikap mementingkan diri sendiri dan tidak menghargai bantuan yang diberikan org lain.
Sahabat, mari kita sama-sama berubah, mari saling membantu dan lahirkan rasa bangga atas keberhasilan orang-orang sekeliling kita. Apakah itu saudara, tetangga, handai taulan, dan lainnya.
Apabila kita berhasil, bersyukurlah dan jangan jadi kacang lupa akan kulitnya. Setiap orang yang terlibat dalam keberhasilan kita, jangan lupakan budi mereka.
Jadilah bagian dari kejayaan orang lain.