Pikiran bisa menjadi kawan yang paling baik atau musuh yang paling jahat
Siapakah musuh kita yang paling jahat? Pikiran kita sendiri adalah musuh yang paling kejam.
Siapakah teman yang paling baik? Teman yang paling baik adalah pikiran kita sendiri juga.
Pikiran yang dijaga dengan baik akan membuahkan kebahagiaan.
Luka apapun yang diperbuat oleh orang yang saling bermusuhan dan orang yang saling membenci tidak sedahsyat luka yang dihasilkan oleh pikiran yang diarahkan secara salah.
Pikiran sering diumpamakan seperti air, selalu mengalir ke tempat yang lebih rendah.
Kalau air bisa dibendung, air bisa memberikan manfaat yang lebih besar, akan mampu membangkitkan listrik, bisa mengairi pertanian, dan sebagainya.
Kalau pikiran ini juga kita kendalikan, dan kita arahkan dengan baik, pikiran itu akan bisa membebaskan kita dari keterikatan dan akan membawa manfaat yang lebih besar bagi kemanusiaan.
Pikiran juga laksana binatang yang buas, gajah yang liar, kuda yang liar, yang tidak akan banyak memberi manfaat bagi manusia.
Tetapi, kalau binatang itu dijinakkan, seperti pikiran kita yang diarahkan, maka pikiran itu akan mampu memberikan manfaat yang lebih besar, dari pada dibiarkan.
Pikiran sering diumpamakan juga seperti tangki tempat menyimpan air, kalau tangki air itu kotor, airnya keruh, maka kran yang kita buka akan mengalirkan air yang keruh itu.
Tangki pikiran kita mempunyai dua kran, ucapan dan perbuatan. Kalau pikiran kita kotor dan keruh, maka ucapan dan perbuatan kita pun akan kotor dan keruh, merugikan diri kita dan orang lain.
Sudah saatnya harus dimulai, kita tidak perlu menunggu-nunggu waktu lagi. Sekarang juga, marilah kita berusaha mengarahkan pikiran kita dengan baik, membina pikiran kita dengan baik.
Kalau kita mau mendidik diri sendiri dengan mengarahkan pikiran, kita akan mendapatkan keuntungan yang sukar dicari, dan keuntungan itu adalah kita mendapatkan pelindung atau sahabat terbaik.
Siapa yang bisa melindungi kita, yang paling setia, yang tidak berkhianat, yang aman? Tidak lain adalah pikiran kita sendiri yang sudah kita latih.
Karena yang mencelakai kita, yang menghancurkan kita adalah pikiran kita sendiri juga.
Karena itu dengan melatih diri sendiri dengan mengarahkan pikiran, kita akan mendapatkan keuntungan yang sukar dicari, yaitu pelindung yang setia.