Bukan tentang lamanya, tetapi bagaimana cara memanfaatkan dengan baik waktu yang ada
Pagi yang cerah, di antara rindangnya pepohonan, tampak seekor burung elang sedang bermalas-malasan beristirahat di dahan sebuah pohon.
Selama beberapa hari burung elang berulang kali hinggap di dahan pohon yang sama karena tertarik mengamati kegiatan segerombolan lebah yang terlihat sibuk bekerja bersama-sama membuat sarang yang berjuntai di dahan sebuah pohon.
Tampak seekor lebah sebentar terbang hinggap di antara bunga-bunga hutan yang mekar, mengisap sari madu, dan terbang kembali ke dahan meletakkan sari madu ke sarangnya, begitu seterusnya.
Burung elang dengan tidak sabar menegur seekor lebah yang sedang terbang di dekatnya, "hai lebah kecil, kamu sibuk terbang dari satu bunga ke bungan lain dan kembali ke sarangmu, memangnya apa yang sedang kamu kerjakan?"
Lebah pun menjawab, "saya dan teman-teman sedang membuat sarang."
"Untuk apa kalian repot membuat sarang sebesar itu? Umur lebahkan sangat pendek. Sudahlah..., tidak perlu susah-susah bekerja! Santai-santai saja dan nikmati kehidupanmu yang singkat itu.", demikian burung elang menasihati si lebah.
"Umurku memang tidak sepanjang umurmu burung elang. Tapi justru karena pendeknya umur dan waktu yang saya punya, saya tidak boleh menyia-nyiakannya. Saya harus bekerja giat dan lebih rajin agar sarang kami bisa selesai sesingkat umur kami," jawab lebah.
"Untuk apa sarangmu harus diselesaikan cepat-cepat, toh kamu akan segera mati, kamupun tidak bisa menikmati sarang yang telah kamu buat dengan susah payah itu.", elang menanggapi dengan cepat.
"Hahaha, tuan elang yang gagah dan berumur panjang, kasihan sekali caramu berpikir itu. Justru umur kami yang singkat inilah yang harus kami hargai dengan sungguh-sungguh. Kami memang makhluk kecil dan berumur pendek tetapi kami bangga dan bahagia karena bisa berarti bagi makhluk lain dengan memberikan semua hasil kerja keras kami seumur hidup. Itulah arti keberadaan kami.", pungkas lebah kecil sambil terbang berlalu.
Mendengar ucapan lebah kecil, si burung elang terdiam. Ia tidak mampu berkata-kata lagi dan bersombong diri. Ternyata di balik penampilan makhluk yang kecil dan berumur pendek, kehidupan mereka memiliki arti tersendiri.
Seberapa pun panjang dan pendeknya sebuah kehidupan, itu adalah misteri alam. Sebagai manusia, kita tidak pernah tahu kapan waktu kita akan berakhir. Tetapi di setiap penggal waktu yang kita punya, kita punya dedikasi untuk melakukan yang terbaik serta mampu bertanggung jawab atas kehidupan kita sendiri (apalagi juga bermanfaat bagi orang lain), niscaya tiap hari yang kita jalani adalah hari yang penuh gairah, gembira, optimis, produktif dan dinamis!
Cerita Lebah dan Elang ini menginspirasi, bahwa bukan lamanya seseorang hidup di dunia, tapi berapa besar dan banyak manfaat yang bisa kita berikan untuk diri kita dan kepada orang lain.
Dan memotivasi kita untuk terus menerus berbuat baik kepada orang lain, bukan mengumpulkan segala sesuatu untuk diri kita tanpa berbagi pada yang lainnya.