Menikah dengan orang yang benar (atau salah), itu tergantung dari "cara" kita memperlakukan pasangan
Jangan Menuntut Pasangan Berubah, Diri Sendirilah Yang Harus Berubah
Menikah dengan orang yang benar (atau salah), itu tergantung dari "cara" kita memperlakukan pasangan
Meskipun kita telah menikah dengan orang yang benar (tepat), tetapi kalau kita memperlakukan orang itu secara keliru, maka kita akhirnya akan mendapatkan orang yang keliru.
Kebahagiaan dalam sebuah pernikahan tidak tumbuh dengan sendirinya, melainkan harus diupayakan.
Tidak cukup hanya dengan memilih dan menikah dengan orang yang tepat, tetapi jadilah pasangan yang TEPAT, dan perlakukan pasangan dengan TEPAT pula.
Kita juga harus yakin kalau kita tidak salah memilih pasangan hidup. Kalau TUHAN sudah izinkan pernikahan itu terjadi, maka itu bererti DIA mempercayakan tanggung jawab rumah tangga itu kepada kita dan pasangan kita.
Berbuatlah sesuai dengan apa yang telah engkau janjikan di hadapan TUHAN untuk setia dan saling menyayangi dalam segala keadaan.
MENIKAH DENGAN ORANG YANG BENAR (ATAU SALAH), ITU TERGANTUNG DARI "CARA" KITA MEMPERLAKUKAN PASANGAN.
Ibarat ketika satu jari menunjuk kepada orang lain, empat jari yang lain mengarah ke diri sendiri.
Jangan suka menghakimi tetapi kita harus saling mengasihi.
Pernikahan adalah tiket 1 X jalan, jadi pastikan bersama pasangan kita menuju tempat yang lebih baik dari saat ini.
Pernikahan adalah tempat di mana kita dituntut menjadi dewasa dan salah satu tanda dewasa adalah SIAP memikul tanggung jawab.
Pernikahan itu bukan masalah feeling suka tidak suka, tetapi tentang KOMITMEN untuk saling melengkapi satu dengan yang lain karena kalian saling memerlukan.
Masalah biasanya karena kita tidak memahami perbedaan laki-laki dan wanita.
Jangan menuntut pasangan untuk berubah, KITA-lah yang harus berubah lebih dulu.