Karena engkau adalah manusia yang luar biasa!
Engkau mungkin memiliki kekurangan, merasa gelisah dan kadangkala hidup tak tenteram, namun jangan lupa hidupmu adalah sebuah proyek terbesar di dunia ini.
Hanya engkau yang sanggup menjaganya agar tidak terperosok. Ada banyak orang membutuhkanmu, mengagumimu dan mencintaimu.
Aku ingin mengingatkanmu bahwa menjadi bahagia bukan berarti memiliki langit tanpa badai, atau jalan tanpa musibah, atau bekerja tanpa merasa letih, ataupun hubungan tanpa kekecewaan.
Menjadi bahagia adalah mencari kekuatan untuk memaafkan, mencari harapan dalam perjuangan, mencari rasa aman disaat ketakutan, mencari kasih disaat perselisihan.
Menjadi bahagia bukan hanya mengumbar senyum, tetapi juga kemampuan mengolah kesedihan.
Bukan hanya mengenang kejayaan, melainkan juga belajar dari kegagalan.
Bukan hanya bergembira saat menerima tepuk tangan meriah, tetapi juga bergembira meskipun tak ternama.
Menjadi bahagia adalah mengakui bahwa hidup ini berharga, meskipun saat ini banyak tantangan, salah paham dan saat-saat krisis.
Menjadi bahagia bukanlah sebuah takdir, yang tak terelakkan, melainkan sebuah kemenangan bagi mereka yang mampu menyongsongnya dengan menjadi diri sendiri.
Menjadi bahagia berarti berhenti memandang diri sebagai korban dari berbagai masalah, melainkan menjadi pelaku dalam sejarah itu sendiri.
Bukan hanya menyeberangi padang gurun yang berada diluar diri kita, tapi lebih dari pada itu, mampu mencari mata air dalam kekeringan batin kita.
Menjadi bahagia adalah mengucap syukur setiap pagi atas mukjizat kehidupan.
Menjadi bahagia bukan berarti tidak merasa takut atas perasaan kita. Melainkan bagaimana membawa diri kita. Untuk menanggungnya dengan berani ketika diri kita ditolak.
Untuk memiliki rasa mantap ketika dikritik, meskipun kritik itu tidak adil.
Dengan mencium anak-anak, merawat orang tua, menciptakan saat-saat indah bersama sahabat-sahabat, meskipun mereka pernah menyakiti kita.
Menjadi bahagia berarti membiarkan hidup seperti anak yang bebas, bahagia dan sederhana yang ada dalam diri kita memiliki kedewasaan untuk mengaku "Saya Salah", dan memiliki keberanian untuk berkata "Maafkan Saya."
Memiliki kepekaan untuk mengutarakan "Aku membutuhkan kamu", memiliki kemampuan untuk berkata "Aku."
Dengan demikian hidupmu menjadi sebuah taman yang penuh dengan kesempatan untuk menjadi bahagia.
Di musim semimu, jadilah pecinta keriangan. Di musim dinginmu, jadilah seorang sahabat kebijaksanaan.
Dan ketika engkau melakukan kesalahan, mulailah lagi dari awal. Dengan demikian engkau akan lebih bersemangat dalam menjalankan kehidupan.
Dan engkau akan mengerti bahwa kebahagiaan bukan berarti memiliki kehidupan yang sempurna, melainkan menggunakan airmata untuk menyirami toleransi, menggunakan kehilangan untuk lebih mematangkan kesabaran, kegagalan untuk mengukir ketenangan hati, penderitaan untuk dijadikan landasan kenikmatan, kesulitan untuk membuka jendela kecerdasan.
Jangan menyerah..., jangan berhenti mengasihi orang orang yang engkau cintai.... Jangan menyerah untuk menjadi bahagia karena kehidupan adalah sebuah pertunjukan yang menakjubkan.
Dan engkau adalah seorang manusia yang luar biasa!
Alih bahasa oleh Rm. Ignatius Ismartono, SJ