Sikap Guru Yang Bijaksana

Karena aku tidak mau merasa kecewa atas perbuatan salah satu muridku, aku sangat mencintai semua murid-muridku

29 Desember 2021 - 05:00
Sikap Guru Yang Bijaksana

Sekelompok anak muda menghadiri resepsi pernikahan, salah seorang di antara anak muda itu melihat sosok yang dikenalnya, guru di sekolah dasarnya.

Anak muda itu menghampiri dan menyalami guru tersebut dengan sikap hormat seraya berkaata, "Masih ingat sayakan, pak guru?" 

Gurunya pun menjawab, "wah maaf, tidak tuh." 

Murid itu bertanya keheranan, "Masa sih, pak guru tidak ingat saya?"

"Saya kan murid yang dulu pernah mencuri jam tangan punya salah seorang teman di kelas."

"Ketika anak yang kehilangan jam itu menangis, pak guru menyuruh kita untuk berdiri semua, karena akan dilakukan penggeledahan saku murid semuanya." 

"Saat itu saya berpikir, bahwa saya akan dipermalukan di hadapan para murid dan para guru, dan akan menjadi tumpahan ejekan dan hinaan, mereka akan memberikan gelar kepada saya: 'pencuri' dan harga diri saya pasti akan hancur, selama hidup saya."

"Bapak menyuruh kami berdiri menghadap tembok dan menutup mata kami semua."

"Bapak menggeledah kantong kami, dan ketika tiba giliran saya, bapak ambil jam tangan itu dari kantong saya, dan bapak lanjutkan penggeledahan sampai murid terakhir."

"Setelah selesai, pak guru menyuruh kami membuka penutup mata, dan kembali ke tempat duduk masing-masing."

"Saya takut bapak akan mempermalukan saya di depan murid murid lain yang semuanya teman-teman saya."

"Bapak tunjukkan jam tangan itu dan bapak berikan kepada pemiliknya, tanpa menyebutkan siapa yang mencurinya."

"Selama saya belajar di sekolah itu, bapak tidak pernah bicara sepatah kata pun tentang kasus jam tangan itu, dan tidak ada seorang pun guru maupun murid yang bicara tentang pencurian jam tangan itu."

"Bapak masih ingat sayakan pak?"

"Bagaimana mungkin bapak tidak mengingat saya??"

"Saya adalah murid bapak, dan cerita itu adalah cerita memalukan yang tak pernah terlupakan selama hidup saya."

"Saya sangat mengagumi bapak. Sejak peristiwa itu saya berubah, berusaha menjadi orang yang baik dan benar, dan sekarang, orang-orang mengatakan bahwa saya sudah menjadi orang yang sukses. Saya mencontoh semua akhlak, sikap dan perilaku bapak."

Sang Guru itu pun menjawab, "Sungguh aku tidak mengingatmu, karena pada saat menggeledah itu, aku juga sengaja menutup mataku, agar aku tidak mengenalimu."

"Karena aku tidak mau merasa kecewa atas perbuatan salah satu muridku, aku sangat mencintai semua murid-muridku...."

Sahabat...,

Pendidikan memerlukan akhlak yang mengajarkan bagaimana menutup segala keburukan orang lain.

Seperti kisah di atas bagaimana akhlak guru terhadap muridnya dan juga murid terhadap gurunya.

Karena pada hakikatnya setiap dari kita adalah guru, dan setiap dari kita adalah murid.

Tutuplah aib saudaramu, tahanlah lisanmu, dan jangan menyebarkannya.

Aib yang nyata saja diperintahkan Allah untuk ditutup, apalagi aib yang belum tentu benar/salahnya, atau masih simpang siur kabarnya.

Tutupi aib saudaramu di dunia maka Allah SWT akan menutupi aibmu di akhirat.

Memaafkan, memaklumi, dan berempati adalah sikap orang yang berjiwa besar....

 
KIKANATUR.com bukan pemilik artikel ini, artikel ini didapat dari grup percakapan online. Jika Anda pemilik sah artikel ini dan keberatan ditayangkan di KIKANATUR.com, silahkan hubungi kami menggunakan formulir kontak (tujukan kepada Klaim Artikel), cantumkan URL artikel ini dan bukti yang menguatkan bahwa artikel ini milik Anda, kami akan menghapusnya dari KIKANATUR.com. Terima kasih.
Tag
872 | 0 | 14 | 0,00 / 0 | 0
Kirim ke teman Versi cetak Komentar
Penilaian Saya

Bunny CDN

Layak Disimak